Friday 7 April 2017

PERBEDAAN INLINE CSS, INTERNAL CSS DAN EKSTERNAL CSS

CSS singkatan dari Cascading Style Sheets. Isinya berupa rangkaian instrusksi atau coding yang nantinya akan membentuk sebuah desain dalam halaman web.




Penulisan CSS bisa dilakukan dengan langsung menempel pada kode HTML atau diluar kode HTML.

Pertama adalah inline CSS. Kata inline dalam bahasa Indonesia artinya dalam baris.

Penulisan CSS dengan cara ini memungkinkan seseorang dapat menggabungkan CSS dan HTML dalam satu baris.

Kelebihannya
  • Kita bisa membuat sebuah teks HTML custom yang dapat langsung kita eksekusi dalam satu baris itu. Ini memungkinkan kita dapat membuat tampilan yang berbeda dari setiap baris.
  • 2Dengan penulisan CSS dalam baris tidak memerlukan fungsi tag. Tag ini memang sebenarnya lebih memungkinkan kita untuk mendefinisikan setiap kelompok atau elemen.

Kekurangannya
  • Dalam segi penulisan kita harus selalu membuat atau menambah kode CSS dalam setiap baris. Sehingga perlu waktu yang lama untuk membuat satu layers halaman web.
  • Penggunaan CSS inline tidak cocok untuk penggunaan CSS yang terlalu banyak. Karena tidak akan efisien, malah akan membuat kode yang terlalu panjang dan ribet.
  • Banyaknya kode membuat ukuran file HTML menjadi lebih besar karena kode CSS diletakkan dalam satu file.



Contohnya seperti di atas.


Kode CSS berada di dalam script style. Perlakuan setiap baris tergantung dari komposisi property di dalamnya.

Property dalam CSS bermacam-macam. Mulai dari Text-Style, Layout, Border (batas), Margin, Padding, Page-layout, Background, dll.


Internal CSS adalah kode yang diletakkan dalam satu file yang sama dengan kode HTML.

Jadi internal CSS ini selalu ditempatkan pada tag <style> yang diletakkan diantara header tag <head> </head>.

Penggunaan internal CSS ini akan lebih efisien bila digunakan untuk sebuah file HTML yang membutuhkan sebuah CSS dan CSS itu dapat diterapkan untuk banyak elemen pada HTML.











Bila kalian lihat pada template blogger. CSS internal ini selalu berada dibagian atas di bawah tag <head>. Sedangkan untuk wordpress style CSS selalu diletakkan terpisah dengan HTML.

Kelebihan
  • Memudahkan kita untuk mengelola sebuah halaman web tanpa mengganggu pengaturan atau konfigurasi CSS di halaman lainnya.
  • Cocok untuk penggunaan tema yang menggunakan platform blogger.



Kekurangan
  • Perlu mengatur setiap style berdasarkan halaman meski sudah menggunakan selector class dan id.
  • Programer harus paham betul tentang letak dan penggunaan selector class dan id.
  • Ukuran file HTML menjadi lebih besar karena kode CSS diletakkan dalam satu file.



Eksternal CSS adalah peletakan kode CSS yang diletakan terpisah dengan file HTML. Pemanggilannya dengan cara di linkkan dari dalam kode HTML.

Dalam file CSS tersebut kita tidak perlu menggunakan tag <style>. Tetapi kita langsung menuliskan kode CSS yang langsung terhubung dengan elemen yang terdapat di HTML. Misalkan elemen widget pada HTML yang memilki symbol sendiri seperti .widget-left, widget-right, dll.

File CSS harus berekstensi (.css).
  

Pada file HTML kita perlu menambahkan tag <link>. Tag ini berfungsi sebagai penghubung antara file HTML dan CSS.

Contoh :
<link rel="stylesheet" href="css/file.css" type="text/css" media="all">

Kode href mengacu/mengarah kepada file CSS yang dituju.



Kelebihan
  • Lebih efisien karena semua style CSS dibuat dalam satu file.css.
  • Tidak menambah ukuran file HTML, dan menghemat bandwitdth.
  • Kebanyakan programmer menggunakan cara eksternal CSS.
  • Cocok untuk platform website wordpress.

Kekurangan
  • Penggunaan style CSS yang banyak dapat membuat render dalam meload halaman web menjadi lebih lama.
  • Programer harus paham betul tentang letak dan penggunaan selector class dan id.

Pemilihan cara penulisan CSS ini memang sebetulnya tergantung kebutuhan programmer. Saya sendiri terkadang mengunakan cara inline CSS dan Eksternal CSS. Karena untuk perlakuan setiap widget saya atur sesuai kebutuhan saya.

Bagian CSS ini adalah bagian yang paling saya suka dalam belajar bahasa programing. Selain mudah dalam pemahaman dan penerapanya untuk web, mengotak-atik desain web sangatlah menyenangkan. Tapi perlu berhati-hati dalam merubah script template. Bila salah dalam penulisan dapat mempengaruhi kode-kode yang lain.

Ketika saya mulai belajar CSS ini, saya pernah mengalami eror. Hasilnya dalam tampilan website banyak yang acak-acakkan. Ukuran widget tidak sesuai dengan ukuran halaman sebenarnya. Dan paling terburuknya loading halaman website menjadi lama, bahkan muncul lyar blank putih.


Mungkin sekian yang bisa saya ulas tentang perbedaan Inline CSS, Internal CSS dan Eksternal CSS. Semoga bermanfaat .

1 comment:

  1. Bermanfaat, terimakasih om. Ijin copy :D

    ReplyDelete