Ketemu lagi dengan
Ph-Bay dalam sesi belajar PHP. Nah kali ini kita akan membahas dan mempelajari
tentang fungsi operasi Aritmatika dalam PHP. Dalam keseharian sering kita
jumpai dalam rumus matematika seperti penjumlahan dan penguranga, perkalian dan
seterusnya. Lalu bagaimana tanda atau sintak dalam PHP sendiri. Dalam sesi
sebelumnya sudah Ph-Bay singgung sedikit tentang fungsi ini. Yang masih belum
mengerti cara penulisan PHP dapat kalian baca lagi di artikel sebelumnya di
Belajar PHP Bag 1 : Penulisan Dasar PHP dan Penerapannya.
Mengenal fungsi
operation dalam PHP terdapat 7 fungsi yang digunakan. Ketujuh fungsi inilah
yang akan menjadi dasar bila kalian sering menggunakan fungsi matematika dalam
perhitungan . Berikut 7 sintak operation
+
|
Penjumlahan
|
-
|
Pengurangan
|
/
|
Pembagian
|
.
|
Perkalian
|
(-)
|
Negatif
|
(+)
|
Positif
|
%
|
Modulus
|
Sekarang kita bahas
satu persatu sintak operation diatas.
1. 1. Penjumalahan (+)
Sintak
operasi ini pastinya sudah kita pahami yang fungsinya untuk penjumlahan. Untuk
contoh script dalam PHP biasanya metode ini disertai dengan fungsi variabel
sebagai identitas nilai yang dimasukan atau symbol suatu variabel.
Contoh :
<?php$nilaiA = 80;$nilaiB = 75;$nilai_akhir = $nilaiA + $nilaiB;Echo "$nilai_akhir";?>
Simpan script diatas di folder
htdoc, dengan nama latihan_operation.php. Lalu coba tampilkan di web browser.
Ingat! Dalam penulisan script harus slalu diingat untuk memberi tanda (;) di akhir agar tidak terjadi error. Dan dalam penulisan echo deklarasi harus berada diantara tanda (").
2. 2. Pengurangan (-)
Sintak
ini juga sering kita temui di keseharian dalam perhitungan matematika. Fungsinya untuk mengurai.
Contoh :
<?php$nilaiA = 80;$nilaiB = 75;$nilai_akhir = $nilaiA - $nilaiB;Echo "$nilai_akhir";?>
Masih
di file yang sama di latihan_operation.php. Jalankan! Hasilnya akan muncul
angka 5.
3. 3. Pembagian (/)
Pada
pembagian sintaknya berupa tanda slash ke kanan. Fungsinya untuk membagi data.
Contoh :
<?php$nilaiA = 80;$nilaiB = 40;$nilai_akhir = $nilaiA / $nilaiB;Echo "$nilai_akhir";?>
Dalam
PHP tungsi operation aritmatika tidak jauh berbeda dengan perhitungan biasa,
diman bila ada penjumlahan atau pengurangan bertemu pembagian atau perkalian,
maka nilai pembagian dan perkalian otamatis akan di dahulukan. Kecuali bila
kita kasih tanda kurung “( )”.
Contoh 1 :
<?php$nilaiA = 100;$nilaiB = 70;$nilaiC = 80;$nilaiD = 61;$nilai_akhir = $nilaiA + $nilaiC / $nilaiB - $nilaiD ;Echo "$nilai_akhir<br>";?>
Hasilnya
adalah 40.142857142857 = 40.14. Bandingkan dengan contoh berikut
bila kita sisipkan tanda “( )”
Contoh
2 :
<?php$nilaiA = 100;$nilaiB = 70;$nilaiC = 80;$nilaiD = 61;$nilai_akhir = ($nilaiA + $nilaiC) / ($nilaiB - $nilaiD) ;Echo "$nilai_akhir<br>";?>
Hasilnya
adalah 20. Dari contoh 1 dan ke-2 dapat kita lihat bahwa penulisan dan
penerapan rumus operasi PHP sama persis dengan hitungan matematika biasa.
4. 4. Perkalian (*)
Operation
perkalian juga sama persis dengan pembagian. Aturannya pun juga sama diman
operasi perkalian akan lebih diutamakan ketimbang penjumlahan dan pengurangan.
Contoh :
5. Positif dan Negatif<?php$nilaiA = 10;$nilaiB = 7;$nilaiC = 8;$nilaiD = 6;$nilai_akhir = ($nilaiA + $nilaiC) * ($nilaiB - $nilaiD) ;Echo "$nilai_akhir<br>";?>
Untuk fungsi ini kita hanya menambah nilai di depan angka. seperti -5, -10, 30, atau yang lain. Jadi hanya menunjukan suatu nilai tersebut bernilai negatif atau positif.
5. 6. Modulus (%)
Sintak
ini mungkin agak terdengar asing bagi kalian. Fungsi sintak ini adalah selisih
atau mungkin saya menyebutnya selisih.
Contoh 1 :
<?php$nilaiA = 10;$nilaiB = 4;$nilai_akhir = $nilaiA % $nilaiB;Echo "$nilai_akhir";?>
Hasilnya
2
Contoh 2 :
<?php$nilaiA = 15;$nilaiB = 4;$nilai_akhir = $nilaiA % $nilaiB;Echo "$nilai_akhir";?>
Hasilnya
3
Perhatikan
hasil kedua contoh. Ini penjelasannya. Contoh 1 bila nilai A dibagi nilai B
yaitu 10 / 4 = 2 dan sisa pembagian
tersebut adalah 2. Maka nilai modulusnya adalah 2. Lalu pada contoh 2 juga sama
15 / 4 = 3 memiliki sisa 3. Nilai modulusnya adalah 3.
Sudah
paham kan masalah modulus ini. Intinya modulus itu adalah sisa. Lebih banyak
praktek pasti akan memudahkan dalam pemahamannya
Nilai
dalam variabel juga bisa di isi dengan suatu nilai, misalkan pi 3.14.
Contoh
kita bisa gunakan dalam rumus bangun ruang dalam matematika, missal kita akan
menghitung luas selimut tabung. Rumus umunya adalah pi.r^2.t dengan nilai pi 3.14.
Maka
script PHPnya sebagai berikut :
<?php$pi = 3.14; //nilai pi bisa diganti 22/7$jari_r = 10;$tinggi = 12;$luas_selimut = $pi*$jari_r*$jari_r*$tinggi;echo "Hasil luas selimut tabung adalah $luas_selimut m2";?>
Maka
hasilnya sebagai berikut.
Penggunaan
script ini bisa diterapkan ke semua rumus hanya kita perlu ganti fungsi rumus
pada variabelnya. Sekian pembelajaran PHP tentang fungsi Operation dan
Penerapannya. Untuk mengetahui jenis type data apakah string atau tidak, null
atau tidak bisa baca pada sesi selanjutnya Belajar PHP Bag 4 : Belajar fungsivar_dump pada PHP.
No comments:
Post a Comment